![]() |
| Ir. Widodo, PLT Kepala Disperindag Kabupaten Jember. |
Jember, SorotNews.id Langkah bupati Jember mengundang pelaku tambang membahas proses pengurusan ijin tambang, merupakan momentum bagi Jember dalam menyelesaikan karut marut soal boleh tidaknya aktivitas penambangan dilakukan. Disalah satu sisi, hampir semua penambang belum memiliki ijin melakukan aktivitas penambangan, disisi lain, pemerintah kabupaten Jember dalam kondisi membangun sangat membutuhkan material.
Pernyataan itu disampaikan PLT Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jember , Ir. Widodo, Selasa, 8/6/21, diruang kerjanya. Menurutnya kegiatan mengundang pelaku tambang bersama forkopimda , jajaran camat , plus stakeholder lainnya itu sebagai bentuk perhatian pemerintah kabupaten , tujuan utamanya selain memberi pemahaman soal regulasi yang kini bukan lagi menjadi kewenangan kabupaten, melainkan menjadi kewenangan pusat, juga untuk mengajak seluruh pihak mencari jalan keluar bagai mana menenuhi kebutuhan material untuk pembangunan Jember.
![]() |
| H. Nurcholis, pelaku tambang |
Dalam arahannya, Bupati bukan akan menjamin soal pengurusan ijin, namun meminta semua pelaku tambang untuk bersama sama mengajukan permohonan kepusat dengan melengkapi semua persyaratan yang dibutuhkan, setelah itu bupati akan membawa usulan tersebut ke pusat. Soal hasil itu nanti .Setelah diketahui dimana letak mandegnya persoalan pengurusan ijin, baru nanti pemerintah kabupaten Jember akan mencari solusi terbaiknya.
Dia juga menjelaskan, kenapa penambang itu dikumpulkan. Pertama, melihat situasi dilapangan , dimana penambangan tampaknya tidak bisa dibendung, sementara regulasi Daerah gak punya kewenangan . Selain itu, disisi lain, pembangunan terus berjalan, dan perekonomian juga begitu. Dan sisi negatifnya, tak ada kontribusi dari penambangan tersebut kepada pemerintah, dampak yang muncul pemerintah harus membangun infrastruktur jalan yang rusak akibat kegiatan penambangan tersebut.
"Inilah momentum yang sangat pas, agar semua pihak memiliki persepsi sama dalam memandang soal penambangan ini untuk percepatan pembangunan " ujarnya.
Sementara, H. Nurcholis, salah satu penambang mengatakan kalau langkah yang dilakukan bupati ini baru pertama kali terjadi di Jember. Namun menurutnya , masih belum bisa ditangkal utuh oleh sebagian penambang , hal itu menurutnya wajar, karena latar belakang mereka yang heterogen . Namun yang mendasar, lanjut Pria yang juga Kepala Desa itu adalah nawaitu pemerintah untuk menjembatani kebutuhan pelaku tambang dalam menjalankan aktivitasnya.
" Saya kira ini sebuah terobosan baru pertama kali di Jember, dimana pemerintah ( baca , bupati ) mau menjadi Jembatan memecahkan kebutuhan bagi penambang. Dan ini perlu mendapat dukungan semua penambang agar kedepan semua bisa sesuai harapan pemerintah Kabupaten " saya melihat ini sebuah cara sangat luar biasa, pemerintah mau melihat kesulitan pelaku tambang dalam menjalankan usahanya, dan perlu didukung agar kedepan bisa sesuai harapan " ujarnya.
Ditempat terpisah Fajar , 27 aktivis pecinta lingkungan melihat persoalan ini tidak semudah apa yang dibicarakan. Soal tambang nerupajan persoalan komplek yang harus dipahami semua pihak. Kerusakan lingkungan menjadi momok bagi masyarakat Jember, saat ini tidak sedikit bukit ( baca, gumuk ) di Jember banyak yang berubah fungsi, akibat dari kegiatan penambangan. Menurutnya , ini harus segera dibicarakan bersama, agar kebutuhan oksigen , ketersediaan air, dan mengantisipasi bencana bisa dicegah sejak dini. Jika toh kegiatan penambangan dibutuhkan , butuh komitmen dari semua lelaki tambang untuk menyiapkan langkah apa yang harus dilakukan pasca daerah itu ditambang , dan ini harus dipatuhi agar terjadi keseimbangan jika tidak, selain akan berhadapan dengan pegiat lingkungan, penambang juga akan banyak menghadapi persoalan.
" Bicara soal penambangan, tidak bisa lepas dari persoalan menjaga keseimbangan lingkungan, dan itu sangat terkait. Langkah bupati mengumpulkan penambang jangan diligat dari satu sisi saja, namun kompleks nya persoalan, mulai dari kebutuhan pembangunan Jember, geliat ekonomi sampai pada keseimbangan lingkungan, perlu membangun komitmen bersama semua pihak , agar semua berjalan sesuai harapan " ujarnya.
Saat disinggung terkait bagaimana langkah bupati mengunpulkan penambang kemarin, Fajar mengatakan " Perlu pembahasan lebih jauh dengan melibatkan organisasi pecinta lingkungan dan semua yang berkepentingan " ujarnya.( Kid)


Tidak ada komentar:
Posting Komentar