![]() |
H. Nurcholis, |
Jember, SorotNews.id Persoalan payung hukum penambangan di Jember, tinggal butuh keseriusan pemerintah mengambil peran lebih nyata, agar problem potensi sumber pendapatan daerah tidak hilang begitu saja dinikmati oknum tertentu tanpa masuk pendapatan asli daerah sama sekali.
29 pelaku tambang,
yang selama ini diduga ilegal, membentuk Asosiasi Penambang Jember. Asosiasi
bertujuan mewadahi semua pelaku tambang ,kemudian mengambil peran dalam membangun Jember lebih
bermartabat . Langkah ini diambil setelah beberapa tahun terakhir , seluruh
penambang di Jember bekerja secara petak umpet. Mereka bekerja sembunyi
sembunyi dari pengawasan aparat hukum. Sekali saja ceroboh, nasib mereka
bakalan merana dibalik jeruji penjara.
Bertempat di cafe tegak lurus,Jumat, 10/4/21, pelaku tambang berkumpul dan sepakat meminta kepada
pemerintah kabupaten Jember hadir
mencari jalan keluar, agar usaha mereka
bisa berjalan aman, dan nyaman. Tidak itu saja, penambang siap bersinergi
mempercepat pembangunan Jember sesuai program kerja duet pemerintahan H. Hendy
Siswanto- Gus Firjaun.
" Terus terang kami bingung dengan situasi ini, sebagai
pengusaha tambang kami butuh kerja, kami butuh keamanan, disinilah kami butuh
figur pemimpin yang mampu menjadi problem solving , kami siap jika dibutuhkan
bersinergi, berkolaborasi dan mengakselerasi pembangunan Jember " ujar H.
Nurcholis, salah satu penambang.
Tidak itu saja, perjuangan penambang memperoleh kepastian hadirnya pemerintah
diawali tahun 2016, kepada pemerintah saat itu kami sudah sampaikan, namun hingga
berakhir kepemimpinan , jangankan solusi, jawabanyapun tidak ada. Kini, diera
pemimpin baru yang memiliki jargon Wes Wayahe Jember bangkit, kembali penambang
mencari jalan untuk bisa memperoleh jaminan keamanan kerja. Terlebih , saat ini
Jember butuh melakukan percepatan pembangunan.
Ditempat berbeda, beberapa penambang hadir dalam acara
pertemuan membahas rencana pengajuan permohonan Audiensi dengan bupati.Mereka
ingin menyampaikan langsung problem pengusaha
penambangan Jember.Dengan begitu seluruh penambang akan mengetahui
secara persis bagai mana upaya dan peran pemerintah kabupaten menyelesaikan
polemik tambang.
Beberapa pengusaha tambang juga mengundang ahli tambang dan
perijinan dari perguruan tinggi ternama Jawa Timur. Kehadiran mereka membawa
pencerahan soal tambang dan problematikanya. Namun sayang, upaya tokoh tambang
Jember HM Kamil Gunawan mendatangkan dua pakar ini tidak direspon serius oleh
rekan penambang , mereka tidak datang dan mengirim perwakilan saja.
Ketidak hadiran pemilik usaha tambang sendiri ini dibenarkan oleh Widi,(
bukan nama sebenarnya) , menurut dia, ada rasa kecewa dari tim kecil yang sudah
di Fasilitasi Pak H. Kamil dengan tingkat kehadiran pengusaha tambang. Dari
seluruh penambang yang sudah didaftar dan diundang, hanya sekitar 17 orang saja yang hadir, namun
separuhnya merupakan perwakilan, sehingga saat harus focus membicarakan
kelanjutan program, tidak bisa. Karena, mereka hanya mewakili, tidak dalam
kapasitas memutuskan.selanjutnya, pria bersahaja inipun, sedikit menyayangkan .
" Pada dasarnya ikhtiar yang dilakukan oleh H. Kamil
itu sangat luar biasa, beliau ingin semua pelaku tambang bisa mendapat
pencerahan, tak sedikit lho biaya yang dikeluarkan beliau secara pribadi, tapi
itulah kita belum bisa melangkah ke tahap selanjutnya, karena dipertemuan itu
tidak menghasilkan apa apa, jangankan memutuskan , diantara yang hadir juga
banyak yang tidak dikenal karena hanya utusan, " ujarnya.
Selanjutnya, dia berharap agar perwakilan pengurus nantinya
bisa mengundang kembali semua pengusaha tambang, dengan catatan untuk tidak
diwakilkan. Nantinya agar di pertemuan bisa lebih focus menghasilkan keputusan.
H. Nurcholis , pengusaha tambang yang didapuk menjadi ketua
Asosiasi kepada wartawan mengatakan, dirinya akan terus melakukan komunikasi
dengan seluruh anggota asosiasi , karena sejatinya, yang punya kepentingan
adalah semua anggota , dirinya hanya ingin penambang dan asosiasi ini lebih
bermakna, punya nilai tawar yang jelas .
Dia juga akan terus berkonsultasi dengan senior nya, H.
Kamil , Pak Hartono juga yang lain. Tujuannya, agar seluruh pengusaha tambang
di Jember ini punya nilai tawar yang kuat. Pengusaha tambang bisa melakukan
perjankian kerja sama dengan penerintah, tidak berjalan sendiri sendiri.
Yang kedua, kita mengundang ahli tambang dari Universitas
ternama di Jawa timur, dimaksudkan memberikan pencerahan kepada semua Anggota ,
agar memahami aturan yang ada, sekaligus berbagi pengetahuan tentang
pertambangan, dan segala regulasinya. Agar semua memiliki pemahaman yang sama tentang aturan
main dan pengelompokan usaha tambang, dan juga membahas bagaimana mengurus
perijinan yang kini menjadi kewenangan Kementerian .
Dirinya akan menindak lanjuti hasil pertemuan tersebut , melakukan komunikasi
dengan bupati Jember , karena sebelumnya, penambang sudah diundang dewan,
melakukan dengar pendapat soal problem tambang secara umum. Pengurusan ijin
menjadi sebuah target asosiasi untuk segera direalisasikan, namun demikian
sebelum mengarah kepengurusan ijin ke kementrian, alangkah baiknya, Asosiasi
sebagai Perwakilan penambang bisa berkunikasi dengan bupati, karena bagai
manapun juga peran bupati sangat menentukan " Kami akan terus menindak
lanjuti hasil pertemuan dengan berkonsultasi dengan seluruh anggota, kenudian
menuju kepengurusan ijin sebagai payung hukum bagi pengusaha tambang, namun
demikian lebih baik kita berkonsultasi dengan bupati Jember, karena ini pintu
masuknya " ujarnya. ( Kid)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar