Post Top Ad

Your Ad Spot

Kamis, 15 April 2021

Soal Payung Hukum Penambang, Tunggu Keseriusan Pemerintah Kabupaten Jember.

H. Nurcholis,
 

Jember, SorotNews.id Persoalan payung hukum penambangan di Jember, tinggal butuh keseriusan  pemerintah  mengambil peran lebih nyata, agar problem potensi sumber pendapatan daerah tidak hilang begitu saja dinikmati oknum tertentu tanpa masuk pendapatan asli daerah sama sekali.


 29 pelaku tambang, yang selama ini diduga ilegal, membentuk Asosiasi Penambang Jember. Asosiasi bertujuan mewadahi semua pelaku tambang ,kemudian  mengambil peran dalam membangun Jember lebih bermartabat . Langkah ini diambil setelah beberapa tahun terakhir , seluruh penambang di Jember bekerja secara petak umpet. Mereka bekerja sembunyi sembunyi dari pengawasan aparat hukum. Sekali saja ceroboh, nasib mereka bakalan merana dibalik jeruji penjara.


Bertempat di cafe tegak lurus,Jumat, 10/4/21, pelaku tambang  berkumpul dan sepakat meminta kepada pemerintah kabupaten  Jember hadir mencari jalan keluar,  agar usaha mereka bisa berjalan aman, dan nyaman. Tidak itu saja, penambang siap bersinergi mempercepat pembangunan Jember sesuai program kerja duet pemerintahan H. Hendy Siswanto- Gus Firjaun.


" Terus terang kami bingung dengan situasi ini, sebagai pengusaha tambang kami butuh kerja, kami butuh keamanan, disinilah kami butuh figur pemimpin yang mampu menjadi problem solving , kami siap jika dibutuhkan bersinergi, berkolaborasi dan mengakselerasi pembangunan Jember " ujar H. Nurcholis, salah satu penambang.


Tidak itu saja, perjuangan penambang  memperoleh kepastian hadirnya pemerintah diawali tahun 2016, kepada pemerintah saat itu kami sudah sampaikan, namun hingga berakhir kepemimpinan , jangankan solusi, jawabanyapun tidak ada. Kini, diera pemimpin baru yang memiliki jargon Wes Wayahe Jember bangkit, kembali penambang mencari jalan untuk bisa memperoleh jaminan keamanan kerja. Terlebih , saat ini Jember butuh melakukan percepatan pembangunan.


Ditempat berbeda, beberapa penambang hadir dalam acara pertemuan membahas rencana pengajuan permohonan Audiensi dengan bupati.Mereka ingin menyampaikan  langsung problem  pengusaha  penambangan Jember.Dengan begitu seluruh penambang akan mengetahui secara persis bagai mana upaya dan peran pemerintah kabupaten menyelesaikan polemik tambang.


Beberapa pengusaha tambang juga mengundang ahli tambang dan perijinan dari perguruan tinggi ternama Jawa Timur. Kehadiran mereka membawa pencerahan soal tambang dan problematikanya. Namun sayang, upaya tokoh tambang Jember HM Kamil Gunawan mendatangkan dua pakar ini tidak direspon serius oleh rekan penambang , mereka tidak datang dan mengirim perwakilan saja.

 

Ketidak hadiran pemilik usaha  tambang sendiri ini dibenarkan oleh Widi,( bukan nama sebenarnya) , menurut dia, ada rasa kecewa dari tim kecil yang sudah di Fasilitasi Pak H. Kamil dengan tingkat kehadiran pengusaha tambang. Dari seluruh penambang yang sudah didaftar dan diundang,  hanya sekitar 17 orang saja yang hadir, namun separuhnya merupakan perwakilan, sehingga saat harus focus membicarakan kelanjutan program, tidak bisa. Karena, mereka hanya mewakili, tidak dalam kapasitas memutuskan.selanjutnya, pria bersahaja inipun, sedikit menyayangkan .


" Pada dasarnya ikhtiar yang dilakukan oleh H. Kamil itu sangat luar biasa, beliau ingin semua pelaku tambang bisa mendapat pencerahan, tak sedikit lho biaya yang dikeluarkan beliau secara pribadi, tapi itulah kita belum bisa melangkah ke tahap selanjutnya, karena dipertemuan itu tidak menghasilkan apa apa, jangankan memutuskan , diantara yang hadir juga banyak yang tidak dikenal karena hanya utusan, " ujarnya.

 

Selanjutnya, dia berharap agar perwakilan pengurus nantinya bisa mengundang kembali semua pengusaha tambang, dengan catatan untuk tidak diwakilkan. Nantinya agar di pertemuan bisa lebih focus menghasilkan keputusan.


H. Nurcholis , pengusaha tambang yang didapuk menjadi ketua Asosiasi kepada wartawan mengatakan, dirinya akan terus melakukan komunikasi dengan seluruh anggota asosiasi , karena sejatinya, yang punya kepentingan adalah semua anggota , dirinya hanya ingin penambang dan asosiasi ini lebih bermakna, punya nilai tawar yang jelas .


Dia juga akan terus berkonsultasi dengan senior nya, H. Kamil , Pak Hartono juga yang lain. Tujuannya, agar seluruh pengusaha tambang di Jember ini punya nilai tawar yang kuat. Pengusaha tambang bisa melakukan perjankian kerja sama dengan penerintah, tidak berjalan sendiri sendiri.


Yang kedua, kita mengundang ahli tambang dari Universitas ternama di Jawa timur, dimaksudkan memberikan pencerahan kepada semua Anggota , agar memahami aturan yang ada, sekaligus berbagi pengetahuan tentang pertambangan, dan segala regulasinya. Agar semua  memiliki pemahaman yang sama tentang aturan main dan pengelompokan usaha tambang, dan juga membahas bagaimana mengurus perijinan yang kini menjadi kewenangan Kementerian .


Dirinya akan menindak lanjuti hasil  pertemuan tersebut , melakukan komunikasi dengan bupati Jember , karena sebelumnya, penambang sudah diundang dewan, melakukan dengar pendapat soal problem tambang secara umum. Pengurusan ijin menjadi sebuah target asosiasi untuk segera direalisasikan, namun demikian sebelum mengarah kepengurusan ijin ke kementrian, alangkah baiknya, Asosiasi sebagai Perwakilan penambang bisa berkunikasi dengan bupati, karena bagai manapun juga peran bupati sangat menentukan " Kami akan terus menindak lanjuti hasil pertemuan dengan berkonsultasi dengan seluruh anggota, kenudian menuju kepengurusan ijin sebagai payung hukum bagi pengusaha tambang, namun demikian lebih baik kita berkonsultasi dengan bupati Jember, karena ini pintu masuknya " ujarnya. ( Kid)

 

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar