Post Top Ad

Your Ad Spot

Kamis, 22 Oktober 2020

Kesehatan Jadi Prioritas Utama Di Peringatan Hari Santri Nasional.

 


Jember, Sorot86 Masalah kesehatan tidak hanya jadi milik dan tanggung jawab pemerintah saja, namun Santripun harus bisa menjaga kesehatan dan pola hidup sehat, agar mampu menuntaskan pendidikannya .


Hari ini, Kamis, 22/10/2020, bertempat di Aula PB. Sudirman, pemerintah Kabupaten Jember menggelar upacara peringatan hari santri. Dengan tema " Santri Sehat , Indonesia  Kuat "



Yang menarik, seluruh Pegawai Pemkab diseluruh jajaran dihimbau menggunakan pakaian santri.


Hadir dalam upacara tersebut,  seluruh jajaran Forkopimda dan santri, hadir pula Dandim 0824 Letkol Inf Laode M. Nurdin, ketua DPRD Itqon Syauqi, perwakilan Kapolres Kompol Edy Sudarto, ketua PCNU Kencong dan Ketua PCNU Jember, Kepala Kemenag dan ketua MUI Jember.


Selain itu peserta upacara juga diikuti oleh para Tahfidz Al - Qu'ran dari Ponpes Al - Ashar dan santri ponpes al falah desa Karangharjo Kecamatan Silo.


Plt Bupati Jember Drs KH A Muqit Arief, menyampaikan bahwa peserta upacara kali ini, dibatasi , mengedepankan prinsip-prinsip kesederhanaan dan kekhidmatan dengan berpedoman pada Protokol Kesehatan, mengingat tahun ini masih masa Pandemi Covid-19.


Karena Indonesia sedang Pandemi Covid 19, Upacara digelar Minimalis, hanya Forkompimda dan Santri saja. “Upacara juga diikuti secara Virtual  di 31 Kecamatan se Kabupaten." Ujar Plt Bupati yang akrab disapa Kiyai Muqit usai upacara di Aula PB Sudirman


Lebih lanjut Kyai muqit mengatakan, para pengasuh, Ustadz, Ustadzah dan para santri agar tetap meningkatkan potensi yang dimiliki  dengan melakukan sinergi dengan para pihak, namun di masa Pandemi Covid ini, harus tetap bersinergi dengan dinas kesehatan dan dokter.


"Karena merekalah yang sangat faham dengan kondisi ini, oleh karenanya seluruh aktivitas di pondok pesantrean bisa memahami kondisi pandemi yang terjadi saat ini, untuk itu harus menjaga kesehatan dengan melakukan pola hidup bersih dan pola hidup sehat." Harapnya.


Penetapan HSN, merujuk keluarnya resolusi jihad  yang melahirkan perang heroik bangsa Indonesia melawan Belanda pada 10 November 1945. “Saat itu  orang pesantren atau tokoh pesantren berjihad melawan penjajah hukumnya adalah wajib," jelasnya


Ditempat terpisah,Dandim 0824 Jember Letkol Inf La ode M Nurdin mengatakan santri merupakan kekuatan negara yang harus disiapkan dengan baik,  oleh karena itu para santri harus membekali diri dengan ilmu pengetahuan dan tak henti-hentinya menuntut ilmu.


"Hari santri ini sinergi dengan program kegiatan Kodim yakni One Day One Pesantren dan di pesantren kita memberi materi wawasan kebangsaan, cinta tanah air, kedisiplinan, agar mereka menjadi kader-kader bangsa yang berkwalitas dan bermanfaat." Katanya. ( Kid)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar