Post Top Ad

Your Ad Spot

Minggu, 10 Mei 2020

Muncul Klaster Baru Akibat Tidak Patuhi Himbauan Jaga Jarak


Jember, Sorot86.com Tingkat kepatuhan dan kedisiplinan masyarakat untuk selalu menjaga jarak yang belum merata di wilayah wilayah potensi Corona, mengakibatkan munculnya klaster
Klaster baru .

Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) merupakan salah satu solusi untuk mencegah penularan covid-19. Namun, masih muncul klaster covid-19 baru. Perlu solusi baru untuk pencegahan penyebaran virus itu.

Evaluasi yang dilakukan oleh tim Pemerintah Provinsi Jawa Timur terhadap penerapan PSBB di Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo menunjukkan 70 persen infeksi virus masih berjalan efektif lebih dari 14 hari.

“Dari hasil telaah tim, proses penyebaran covid-19 rupanya 70 persen infeksinya masih berjalan efektif di atas 14 hari,” terang Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.


Gubernur menyampaikan evaluasi PSBB itu dalam rapat koordinasi perkembangan penanganan covid-19 di Jawa Timur. Rakor secara virtual diikuti oleh bupati dan walikota se-Jawa Timur, Minggu, 10 Mei 2020.

Bupati Jember, dr. Faida, MMR., bersama Komandan Kodim 0824 Letkol Inf. Laode M Nurdin, Kapolres Jember AKBP Aris Supriyono, dan Plt. Kepala BPBD Jember Mat Satuki mengikuti rapat di Pendapa Wahya Wibawa Graha.

Menurut gubernur, karena masa infeksi seperti itu, maka untuk bisa menyiapkan PSBB selama 14 hari, secara teori tidak cukup. Hal itu juga terkait dengan masih tingginya angka kematian akibat covid-19, terutama di Surabaya dan sidoarjo.

Kondisi itu menjadi tantangan tersendiri bila ingin mewujudkan arahan Presiden Jokowi agar Mei diharapkan wabah ini sudah landai dan turun.

Karena itu, gubernur pun menyatakan pemerintah harus bekerja keras untuk mendalaminya lebih detail. “Dan, telah diputuskan bahwa Surabaya dan Sidoarjo akan memperpanjang PSSB sampai dengan tanggal 25 Mei 2020,” ungkapnya.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur, masih kata gubernur, akan melakukan telaah secara detail terhadap klaster-klaster covid-19 baru yang muncul.

Klaster-klaster baru itu muncul pada kondisi ada titik keramaian atau tidak menerapkan physical distancing.

“Dan pada klaster  tidak ada kelonggaran   solusi baru untuk   rantai penyebaran covid-19" ( Dik)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar