Post Top Ad

Your Ad Spot

Selasa, 13 Juli 2021

Bupati Hendy Marah Soal Isu Keluarnya Ijin Tambang Di Jember

 

By: Hairullah

SorotNews.id Beberapa hari lalu Jember dihebohkan kabar tentang bakal dikeluarkannya ijin tambang Silo dan Paseban.


Kabar buruk ini membuat munculnya pro dan kontra. Dan ini sempat pembuat nama Hendy menjadi kurang baik dimata masyarakat Jember.


Padahal dalam sebuah acara yang dilakukan pada Selasa, 13/7/21, suami Kasih Fajarini itu mengatakan , belum ada satu pengusaha pun yang mengajukan ijin. Ini diketahui setelah bupati menanyakan kepada UPT Perijinan "Saya sudah tanya ke Dinas PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu). Belum ada pihak yang mengajukan izin pertambangan”, ungkap Hendy, saat menjawab pertanyaan Kustiono, wartawan yang memandu acara Jagongan secara live streaming di sebuah Radio di Jember.


Pernyataan Hendy ini penting , mengingat munculnya isu yang beredar di media online dan medsos,kalau  Bupati Hendy ,membuka peluang izin pertambangan emas Silo dan pasir besi Paseban.


Bupati Hendy sempat marah dengan munculnya isu soal perizinan penambangan bijih pasir besi di Pantai Paseban, Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember, Jawa Timur.


Hendy menyatakan tak pernah mengeluarkan izin penambangan di Paseban. “Jare sopo? Kongkon mrene ae wonge sing oleh izin, (Kata siapa? Suruh ke sini orang yang mengaku mendapat izin). Ditunggu!” ujarnya


Bupati Jember juga menanggapi protes DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Jember, terkait tambang pasir besi di Paseban.


Hendy membantah dirinya telah memberikan perizinan operasional penambangan di wilayah pesisir selatan, kecamatan Kencong, Kabupaten Jember tersebut.


“Siapa yang menerbitkan izin? Tidak ada yang menerbitkan izin. Teman-teman jangan sembarangan ngomong. Musim Covid, bikin fitnah”, kata Hendy.


Ketika dikonfirmasi apakah GMNI Cabang Jember yang dituding membuat fitnah? “Wes jelas iku mas (Sudah jelas itu mas, Red)”, terang nya.


Diketahui , kontroversi penambangan bijih pasir besi sudah terjadi sejak masa pemerintahan Bupati MZA Djalal. Bahkan, ribuan warga Paseban sempat berunjuk rasa di depan gedung DPRD Jember menolak penambangan itu beberapa tahun lalu.


Terakhir, Pegerakan Mahasiswa Islam Indonesia turun ke jalan, Rabu (16/6/2021), menolak  kapitalisasi industri pertambangan dan pertambakan modern di pesisir selatan.


Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) juga mengeluarkan pernyataan senada. Dalam pernyataan persnya, Ketua GMNI Jember Dyno Suryandoni mengatakan, pada Desember 2020, rencana pertambangan pasir besi ini kembali mencuat. GMNI menolak rencana pertambangan pasir besi dan pertambakan udang air payau.


Disinggung soal pertemuan dengan 40 pengusaha tambang galian C yang dilakukan pada 7 Juni 2021, di Pendopo Wahya Wibawa Graha, Hendy menjelaskan kalau itu dilakukan Pemkab Jember untuk kepentingan pembangunan infrastruktur di Jember. 


Bupati Hendy berinisiatif membantu perizinan mereka ke pemerintah pusat agar mereka dalam bekerja tidak tersandung hukum.( Dick).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar