Post Top Ad

Your Ad Spot

Sabtu, 08 Mei 2021

Jelang Musim Tanam, Hama Tikus Menyerang. Petani Bangsal Adakan Grobyokan Tikus



Jember, SorotNews.id Ada saja ide menarik muncul dari H. Nurcholis,  Kades Bangsalsari, Kecamatan Bangsalsari. Setelah sukses melakukan pelatihan pengelolaan sampah bagi pengurus Bumdes, kini menjelang musim tanam, pria yang dikenal banyak ide itu melontarkan gagasan untuk melakukan Grobyokan hama Tikus Sawah bagi petani di Desanya. Para petani diminta untuk mencari tikus sebanyak banyaknya, dan dia akan membeli tikus yang diperoleh dengan nilai Rp 500,-1000, rupiah /ekor.


Kepada wartawan, H. Nurcholis mengatakan, sengaja dirinya meminta petani dan buruh tani untuk perang melawan hama tikus sawah. Itu dilakukan menjelang musim tanam. Untuk kali ini, kegiatan dimulai Selasa,4/5/21 malam hari , hingga Kamis , 6/5/21 pagi pukul  09.00.


Dia juga mengatakan , ide ini muncul setelah banyak mendengar keluhan petani, kalau menjelang musim tanam selalu direcoki dengan muncul dan berkembangnya hama tikus sawah Ini akan mengganggu petani saat musim tanam. Selain itu, agar mereka memiliki semangat untuk berjuang keras menghilangkan hama tikus sawah, dirinya memberi rangsangan bagi mereka yang mendapat tikus, akan dapat kompensasi Rp 500,- 1000,-/ekornya. Dari sini, mereka yang harusnya bejerja dan dapat upah, akan sedikit terkendala dengan kegiatan itu. Makanya dirinya akan membeli setiap tikus yang didapat. Sehingga mereka akan berlomba lomba mencari sebanyak mungkin.


" Ya, ini kegiatan grobyokan untuk membasmi Hama tikus sawah, ini dilakukan setelah mendengar keluhan petani setiap menjelang musim tanam. Agar mereka semangat membasmi ,maka saya beli jumlah tikus yang didapat dengan Rp 500,-/ ekornya.


Selain itu , Lanjut pengusaha tambang tersebut, kegiatan ini murni untuk mengurangi populasi tikus sawah , sehingga diharapkan , ada peningkatan produksi. Kalau sudah begitu ada peluang penghasilan petani bisa meningkat" ujarnya.


Sementara, Bambang Hariyanto, warga Dusun Rambutan,  yang ikut dalam grobyokan ini mengaku senang dengan langkah P.Kades meminta petani grobyokan, selain mengurangi populasi tikus, dan tidak mengganggu tanaman, hasilnya dibeli P. Kades , dengan harga Rp 500,-1000,-/ekornya. Sehingga ada pendapatan disaat ekonomi lagi lesu.


" Senang sekali pak biasanya tahun lalu itu gropyokan itu bareng bareng , namun kali ini hanya beerapa orang saja, tapi hasilnya justru lebih banyak dari sebelumnya , untuk saya dibantu 3 orang bisa dapat lebih dua ratus ekor tikus, itupun dalam waktu relatif singkat , dimulai jam 06.30, jam 9.15 sudah selesai. Senangnya lagi, tikus tikus yang kita dapatkan , diganti uang perekornya Rp. 500,-


Ditempat terpisah, beberapa petani yang melakukan gropyokan di Wilayah timur aseman juga mendapat hasil lumayan, walau tidak sebanyak di lokasi Kedung Suko, namun petani senang, karena hama tikus paling tidak bisa dikurangi .


Seperti yang disampaikan Ali , 40. Menurutnya perlu dilakukan kegiatan seperti ini secara bersama sama, selain akan mendapat sasaran lebih banyak, manfaat lain kita bisa berkomunikasi satu dengan yang lain. Dan disaat seperti sangat jarang bisa bertemu.


" Ya sebenarnya ini sangat efektif untuk mengurangi hama tikus di sawah. Bahkan kedepan perlu dilakukan secara berkala, dan bersama, agar lebih banyak uang didapat, selain tikus juga silaturahmi sesama petani, yang disaat pandemi dua tahu terakhir ini membuat petani jarang kumpul kumpul" ujarnya.


Sementara Tim Pengawas Hama Penyakit , dari dinas Pertanian Jawa timur, Sasrur Romadhon mengapresiasi kegiatan tersebut, bahkan dirinya sudah memprogram untuk hadir secara langsung melihat perjuangan petani membebaskan sawahnya dari gangguan hama tikus sawah.Dia juga menjelaskan , hama tikus sawah ini cukup banyak, ini bisa merusak tanaman. Namun demikian , saat ini hama yang menempati posisi teratas masih di tempati hama wereng.


Dia berterima kasih pada P. Kades yang bisa memberi dukungan dan respon keluhan petani. Untuk itu, dirinya berharap petani juga harus merespon dengan baik.


" Ya ini kegiatan yang sangat bagus guna membantu petani. Hama tikus cukup banyak, namun yang paling dikuatirkan masih hama wereng menempati urutan pertama " ujarnya( kid)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar