![]() |
By: Istimewa |
Jember, SorotNews.id Menjelang persiapan sekolah tatap muka langsung, Bupati Jember H. Hendy Siswanto , meninjau simulasi kesiapan sekolah tatap muka di SMKN 5 Jember desa Jubung Kecamatan Sukorambi Jember.
Bupati didampingi beberapa Kepala Organisasi Perangkat Daerah ( OPD), diterima Kepala sekolah SMKN 5 Kumudawati bersama jajaran.
Bupati menyempatkan diri berkeliling ke beberapa lokasi di area sekolah tersebut. Bahkan sempat melihat langsung tempat praktek pertanian, Koperasi dan praktek kerja yang lain.
Kepada media, Bupati Hendy mengatakan, kalau dirinya sebelumnya berkunjung ke SMA 1 dan sekarang di SMKN 5.
"Alhamdulillah , SMKN 5 sangat mendukung sekali kegiatan ini. Area sekolahnya sangat luas , ada 8 hektar lahannya dan bisa melakukan praktek langsung pertanian maupun praktek kerja yang lain serta meningkatkan imun.
Setiap ruangan juga ada jarak satu dengan yang lain.
"Ini Sangat mendukung sekali secara kesehatan tak ada masalah, kita mengutamakan kesehatan bagi semua yang ada di sekolah ini," tandasnya.
Lebih jauh Bupati menuturkan, bersama tim satgas Covid gugus tugas Pemkab Jember terus melaksanakan simulasi seperti di sekolah SMA 1 dan SMKN 5 ini sebagai model contoh SMA, SMK yang lain agar sekolah lain bisa mengikuti , terus bisa menjadi zona hijau dan kuning.
"Kenapa ini sangat penting sekali bagi siswa , orang tua dan sekolah, karena kalau semua kompak mengikuti peraturan Pemerintah Insya Allah Covid akan hilang sendiri. Selain itu tetap menjaga 5 M tersebut." terangnya.
Masih menurutnya, ikuti himbauan Pemerintah dalam penanganan pandemi Covid ini agar semua bisa selamat dan kita diberi kesehatan dan tetap menjaga diri.
Sementara terpisah, Kepala sekolah SMKN 5 , Kumudawati menjelaskan,pihaknya telah melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka langsung sejak hari Selasa. Ini adalah hari yang ke empat. Sesuai himbauan dan arahan Mendikbud bahwa tahun ajaran baru masuk sekolah tatap muka sekitar bulan Juli.
"Jadi simulasi ini Yang masuk adalah klas 10, karena yang klas 3 sudah tidak ada pembelajaran lagi, yang klas 11 sedang mengikuti kegiatan PKL industri jadi ini hanya untuk klas 10 saja." terangnya.
Secara tehnis , Lanjutnya , kita bagi 50 persen, setiap hari yang masuk dibagi, untuk yang pertama kita absen 18 orang, di nomer 1 sampai 18 selanjutnya besok nomer 19 sampai 33. Secara prokes sudah kami siapkan mulai masuk kita termogun terus kalau mau ketempat parkir bisa langsung.
"Setelah itu masuk sekolah sesuai tanda dan arahan dan cucitangan, pakai hand sanitizer , selanjutnya pakai masker. Pulangnya, juga mengikuti tanda arah sesuai petunjuk arah keluar." imbuhnya.
Dirinya berharap para Guru juga bisa divaksinasi dengan rapiet anti gen, karena dulu sudah didaftar namun hingga saat ini belum ada panggilan dari Puskesmas.
"Jadi tidak mungkin kita desak desakan dengan yang lain, selain itu kita hanya menunggu panggilan saja dan sabar," pungkasnya.( Hevi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar