![]() |
By: Istimewa |
Jember, Sorot86 Kabar bakal terjadinya tsunami besar dengan ketinggian 20 meter diwilayah Jawa barat, dan sekitar 12 meter diwilayah Jawa timur, membuat semua pihak berupaya memberikan informasi , pemahaman dan pelatihan kepada masyarakat, bagai mana dalam menghadapi bahaya tersebut , Ini memerlukan kesiap siagaan masyarakat dalam menghadapi bencana.
“Masyarakat harus mengantisipasi sebelum datangnya bencana tsunami tersebut. Salah satunya menciptakan masyarakat tangguh, dengan memberikan mereka pengetahuan tentang kebencanaan,” kata Plt Bupati Jember, Drs. KH. A. Muqit Arief.
Kepada wartawan usai mengikuti konferensi video bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Selasa, 29 September 2020, Plt bupati menyebut perlunya pelatihan guna mewujudkan masyarakat tangguh bencana.
Pelatihan itu bisa secara langsung maupun melalui sarana media, kesenian, maupun lainnya. Hal penting dalam pelatihan itu adalah masyarakat paham dengan cara menghadapi situasi bencana. Juga tentang bagaimana mencegah terjadinya bencana itu.
Kegiatan ini dalam rangka penguatan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana tsunami dan untuk pengembangan Desa Tangguh Bencana yang berada di sepanjang pesisir selatan Pulau Jawa.
Masyarakat hari ini harus lebih baik lagi menjaga lingkungan. Tidak membuat kerusakan lingkungan. Terlebih bagi masyarakat yang tinggal di pesisir, harus lebih tahu cara menjaga lingkungan dan tindakan untuk mencegah terjadinya bencana.
Hal – hal itu diantaranya dengan menjaga kebudayaan yang ada di sekitar pesisir, tidak membuang sampah sembarangan yang mengakibatkan bencana tsunami terjadi, menjaga hutan mangrove, dan lain sebagainya yang mengakibatkan bencana itu terjadi.
Terkait isu yang beredar tentang bencana tsunami tersebut, masyarakat Jember diharapkan untuk tidak risau. “Karena kita tidak tahu kapan tsunami itu terjadi. Tidak seperti yang dibicarakan banyak orang, seakan-akan besok, lusa, atau sebagainya,” katanya di Ruang Lobi Bupati di kantor Pemkab Jember.
“Cuma, kita jangan menyepelekan, karena Jember merupakan salah satu dari delapan kabupaten yang berpotensi terjadinya bencana tsunami tersebut,” tandasnya.( Dik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar