 |
| By: Istimewa |
Jember, SorotNews.id Informasi bakal terjadi gelombang tsunami setinggi 29 meter di pesisir selatan tidak membuat BPPD panik, namun justru melakukan mitigasi bencana, dan pembentukan posko posko penanggulangan bencana.
Perkiraan yang disampaikan Badan
meteorologi , Klimatologi dan Geofisika (BMKG) ini menjadi warning awal , sekaligus pedoman bagi Badan Penanggulangan Bencana (BPPD)
"Kami akan mengaktivasi posko siaga bencana dengan mempersiapkan semua sumberdaya penanggulangan bencana,, Sarpras, Peralatan, Peta Hazard, Renkon, Siskom, Pusdalops dan simulasi komando," ujar Kepala BPBD Jember Jamil Via Whashap, Kamis (10/6/2021).
Dia juga menyampaikan akan berkoordinasi dengan pemangku wilayah untuk dilakukan pemetaan lokasi dan jalur-jalur evakuasi
"Mempertimbangkan metode evakuasi yang disepakati bersama pemangku wilayah, mulai camat dan kepala desa diwilayah pesisir pantai selatan," bebernya.
Untuk mengurangi resiko distorsi informasi dan tidak menimbulkan mis Informasi, relawan akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat luas dan media.
"BPBD sendiri menahan diri, untuk tidak sekedar copy paste pernyataan BMKG, tetapi lebih fokus pada upaya mitigasi," katanya.
Walaupun Isu Tsunami hasil analisis lembaga kompeten, pihaknya lebih memprioritaskan upaya-upaya mitigasi.
"Diharapkan, masyarakat tetap waspada terhadap ancaman bencana dan banyak berdoa. Karena musibah datangnya dari Tuhan Maha Kuasa," harapnya.
Selain itu sambung Jamil, juga melibatkan diri sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawab sosialnya dan memohon kepada Allah SWT, agar senantiasa melindungi umatNya dengan senantiasa menjalankan amanah sesuai ajaranNya.(Lum)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar