Jember, Sorot86 Pelaku wisata ,mulai jenuh dengan kondisi Pandemi yang tak dapat diprediksi kapan berakhirnya .
Suto Wijaya, 50 tahun, pengelola wisata Pantai Teluk Love , mengungkapkan bagaimana dirinya dapat tetep bertahan mengelola Teluk Love di masa Pandemi. Menurutnya , berbagai upaya sudah dicobanya, mulai melakukan pahaman terhadap seluruh pihak yang terlibat dalam pengelolaan , termasuk karyawan dan mitra kerjanya , kemudian mencoba berinovasi dengan menawarkan menu yang variatif , terakhir pengurangan karyawan di dua bulan terakhir.
Dia juga menyampaikan , kalau selama ini tetap menyiapkan segala persyaratan protokol kesehatan, seperti tempat cuci tangan dan handsinitiser , dan mewajibkan pengunjung menggunakan masker.
Itu dilakukan untuk tetap bisa bertahan. Karena , tanpa dilarang pemerintahpun ,pengunjung takut untuk datang, jika adapun, jumlahnya sangat jauh dari yang diharapkan.
Ditempat lain, Kepala Dinas Pariwisata, Arif Cahyono , membenarkan kalau semua destinasi wisata mengalami kelesuhan. Tidak ada lagi rumus yang bisa untuk membuat pariwisata itu bisa bergairah disaat Pandemi. Hal ini menurut Arif, masyarakat sudah sangat paham tentang bahaya Covid itu sendiri. Disamping pemerintah ( Dinas Pariwisata ) tidak memiliki kewenangan melarang atau menghalangi pelaku wisata untuk membuka atau menutup , karena kewenangan itu tidak lagi di pihaknya.
Saat disinggung , bagaimana strategi untuk kembali menggairahkan wisata pantai, Arif hanya berharap kepada pelaku wisata untuk tetap membuka namun tetap mematuhi protokol kesehatan .
" Dinas Pariwisata sekarang tidak memiliki kewenangan untuk melakukan pelarangan, apa lagi menekan pelaku wisata , domain kami sebatas melakukan pendataan dan pembinaan sekaligus membantu promosi ".ujarnya.(kid)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar