 |
| By: Istimewa |
Menurutnya, pembelajaran daring di era Pandemi ini banyak plus minus yang kita dapatkan ."Dulu, lanjutnya, para guru , orang tua dan anak anak menggunakan gadget hanya untuk bermain, sekarang digunakan untuk hal yang bermanfaat, yakni belajar".
Dalam pembelajaran daring butuh inovasi pembelajaran, sementara disisi lain tidak semua daerah memiliki akses memadai , tidak semua guru, orang tua melek teknologi, dan tidak semua anak punya ponsel android.
Selain itu, proses pendidikan memang menstrafer ilmu pengetahuan, tetapi di sini ada sesuat yang hilang, yakni pembentukan karakter anak.
Menurutnya, yang perlu diingat adalah bagaimana meningkatkan transfer ilmu dan pembentukan karakter anak melalui digitalisasi bisa berjalan bersama.
Belum lagi pembelajaran daring ini menghadapi masalah terkait ketersediaan akses signal. Juga anak diwayah belum semuanya lancar menggunakan gadget seperti anak dikota
Pada masa pandemi sampai saat ini, kegiatan belajar mengajar berlangsung secara daring menggunakan sarana digital berupa ponsel android.
Ada sisi positif dan negatif pembelajaran seperti ini. Kreasi pembelajaran pun sangat diperlukan.
Di sisi lain, lanjut wabup, tidak semua daerah memiliki akses yang memadai, tidak semua guru melek ilmu teknologi, tidak semua anak memiliki ponsel android.
Selain itu, proses pendidikan seperti ini memang mentransfer ilmu pengetahuan. Tetapi, ada sesuatu yang hilang, yaitu pembentukan karakter anak.
Menurut wabup, hal yang perlu ditingkatkan adalah transfer ilmu dan pembentukan karakter siswa melalui digitalisasi bisa berjalan bersama.
Situasi pandemi itu harus diatasi dengan banyak kreasi dalam melaksanakan pembelajaran. Seperti guru yang datang ke rumah murid-murid memberikan pembelajaran dan salinan tugas.
“Ini tentu inovasi yang bagus untuk pembelajaran di masa pandemi,” tutur wabup, Rabu, 12 Agustus 2020.(Dik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar